Minggu, 22 Mei 2016

5 Bahaya Obesitas Terhadap Kesehatan

    Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa berlebihnya berat badan (Obesitas) selain mengurangi rasa percaya diri kita, Obesitas juga dapat menjadi faktor utama terhadap berbagai penyakit. Di mulai dari penyakit biasa sampai penyakit Kronis.

Berikut ini beberapa penyakit yang di akibatkan dari Obesitas :

1. Gangguan Otak

Menurut penelitian terbaru, ada sejumlah kasus obesitas yang berbahaya bagi otak. Seperti yang dilansir dari My Health News Daily, bahwa obesitas dapat mempengaruhi otak seperti berikut ini:
  • Kecanduan makan, sebab menurut penelitian obesitas dapat mengubah pola makan secara otomatis. Sehingga jika hal ini terjadi, maka berat badan akan bertambah karena otak butuh dipuaskan oleh makanan utamanya yang manis dan berlemak.
  • Mengubah kinerja sistem imun, Resiko inflamasi menjadi meningkat. Kemudian inflamasi ini akan mempengaruhi otak dan menghancurkan beberapa bagiannya sehingga suasana hati mudah berubah hingga sulit untuk menghentikan kebiasaan makan yang berlebih.
  • Demensia, Berhubungan dengan inflamasi akibat obesitas, ternyata dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi gampang stres. Ukuran otak juga bisa mengecil akibat adanya lemak di perut sehingga resiko demensia dapat meningkat.
  • Diet yoyo, yakni diet berputar yang mengakibatkan penurunan dan peningkatan berat badan secara berkelanjutan. Diet ini bisa membuat berat badan menjadi bertambah lebih cepat, dan perputarannya bisa mempengaruhi otak sehingga gampang.
  • Merusak memori, Menurut studi Journal of the American Geriatric Society, hormon yang diproduksi oleh lemak bisa menyebabkan inflamasi sehingga mempengaruhi bagian kognitif yang akibatnya membuat seseorang akan kehilangan ingatan.

2. Penyakit Jantung

Bahaya obesitas dapat memicu terjadinya serangan jantung, sebab lemak yang berlebih dapat menutupi pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi tersumbat. Jika hal ini terjadi, maka serangan jantung pun dapat terjadi termasuk jantung koroner. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penyakit jantung ini antara lain :
  • Mengalami sakit pada bagian dada seperti ditekan
  • Sakitnya menjalar ke leher seperti tercekik dan ke lengan kiri
  • Sakit pada bagian ulu hati
  • Kadang-kadang disertai dengan kembung
  • Denyut nadi melemah
  • Mengeluarkan keringat dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak

3. Hipertensi

Obesitas memiliki hubungan yang erat dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini bisa terjadi akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan lemak tinggi yang akhirnya dapat memicu penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi naik.
Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
  • Hipertensi primary, yakni tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.
  • Hipertensi secondary, yakni tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita seperti gagal jantung, gagal ginjal hingga kerusakan sistem hormon pada tubuh.
Adapun beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita hipertensi adalah:
  • Merasa pusing dan sakit kepala
  • Merasa pegal serta tidak nyaman
  • Merasa oleng atau merasa ingin jatuh
  • Detak jantung bergerak cepat dan berdebar-debar
  • Telinga berdengung

4. Gangguan Saluran Pernapasan

Bahaya obesitas dapat menyebabkan gangguan pernafasan, karena terjadi penimbunan lemak yang berlebihan di bawah diafragma dan pada dinding dada hingga menekan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Pada saat tidur, gangguan pernapasan ini bisa terjadi sehingga menyebabkan pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive sleep apnea), sehingga menimbulkan ciri ciri-ciri kurang tidur, seperti sering mengalami kantuk di siang hari.

5. Diabetes

Resiko yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel menyerap glukosa. Karena kerja insulin menjadi tidak efektif, maka pankreas terus berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak yang akibatnya kemampuan pankreas semakin berkurang untuk menghasilkan insulin.
Kondisi ini pada umumnya disebut resistensi insulin yang merupakan faktor penyebab seseorang mengalami diabetes tipe 2. Adapun gejala-gejala umum yang dirasakan oleh penderita diabetes untuk tipe 2 adalah:
  • Sering buang air kecil utamanya pada malam hari
  • Mulut kering
  • Sering haus dan kelelahan
  • Mengalami pusing
  • Merasa gatal dan infeksi pada daerah vagina atau penis
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Terjadi infeksi pada kulit,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar